Jumat, 02 Januari 2015

Distributed Control System (DCS)

Distributed Control System (DCS) adalah suatu pengembangan system control dengan  menggunakan komputer dan alat elektronik lainnya agar didapat pengontrol suatu loop system yang lebih terpadu dan dapat dikendalikan oleh semua orang dengan cepat dan mudah.  Alat ini dapat digunakan untuk mengontrol proses dalam skala menengah sampai besar. Proses yang dikontrol dapat berupa proses yang berjalan secara kontinyu atau proses yang berjalan secara batching.

Sejarah adanya sistem komputer untuk pengontrolan industri pertama kali dibangun pada tahun 1959 di Kilang Texaco Port Arthur, Texas dengan menggunakan RW-300 dari Perusahaan Ramo-Wooldridge. Pada tahun 1975, Honeywell dan yokogawa juga memperkenalkan system DCS yaitu TDC 2000 dan CENTUM serta di Amerika perusahaan yang berbasis di AS Bristol juga memeperkenalkan UCS 3000 controller. Pada tahun 1978 Metso (dikenal sebagai Valmet pada tahun 1978) memperkenalkan sistem DCS mereka sendiri yang dikenal dengan nama Metso DNA. Pada tahun 1980, Bailey yang mana sekarang bagian dari ABB memperkenalkan NETWORK 90 System serta pada tahun yang sama Fischer & Porter Company (sekarang juga bagian ABB) memperkenalkan DCI-4000 (Distributed Control Instrumentation).
Sistem DCS digunakan oleh industri industri proses diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Oil and Gas
  • Pulp and Paper
  • Chemical plant
  • Nuclear power plant
  • Power plant
  • Water management system
  • etc

 Gambar 1. DCS Yokogawa Centum Vp
(Sumebr : http://www.gsiautomation.com/yokogawa-centum-vp-distributed-control-system-2/)


Secara umum system DCS terdiri dari 3 bagian  yaitu Controll Module, Operator/Engineering station, dan I/O module.  Control modul merupakan bagian utama dari DCS. Control modul adalah pusat kontrol atau sebagai otak dari seluruh pengendalian proses. Control modul melakukan proses komputasi algoritma dan menjalankan ekspresi logika. Pada umumnya control module berbentuk blackbox yang terdapat pada lemari atau cabinet dan dapat ditemui di control room. Control module biasanya menggunakan mode redundant untuk meningkatkan kehandalan control. Fungsi dari control module adalah mengambil input variable melalui interface I/O yang akan dkontrol. Setelah itu data variabel diprocess sesuai dengan data logic didalam controller dan hasilnya kemudian digunakan untuk process control yang dikirim kembali kemodule I/O yang berujuan mengontrol equipment dilapngan sesuai logic atau set point yang sudah terprogram didalam controller.


Gambar 2. Control Module ABB AC800
(Sumber :http://www.abb.ee/cawp/seitp202/a6bac50d806e6f58c125759a004a8ac3.aspx)

I/O Module merupakan interface antara control module dengan field instrument.  I/O module berfungsi menangani input dan output dari suatu nilai proses, Signal  I/O module terdiri dari dua signal yaitu signal Digital dan signal analog.



Gambar 3. Yokogawa I/O module
(Sumber: http://www.yokogawa.com/ncs/Stardom/Products/fcx/ncx-fcxr340en201402.htm)

Operator station merupakan tempat dimana user melakukan pengawasan atau monitoring dan pengontrolan proses yang berjalan menggunakan suatu unit komputer yang mana dikenal dengan Human interface station (untuk yokogawa), Operator workplace (untuk ABB), atau Human mechine interfaca (untuk Honeywell). Sedangkan Engineering station sama fungsinya denagn operator station tetapi otority yang diberikan untuk engineering diatas Operator station. Engineering station digunakan oleh para engineer untuk memonitoring system DCS, memonitoring Logic yang bekerja didalam controller, serta merubah logic yang ada didalam controller.  Sehingga tujuan utama dari engineering adalah untuk memudahkan para engineer untuk memonitoring system, troubleshooting, modification logic tanpa mengganggu fungsi operator station. 


Gambar 4. Display HMI Yokogawa
(Sumber:http://www.yokogawa.com/us/products/supervisory-control-and-data-acquisition-scada/hmi-scada-software.htm)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terciptanya system DCS bertujuan untuk memudahkan manusia untuk mengontrol peralatan di industri tanpa langsung melibatkan atau campur tangan manusia itu sendiri dilapangan. Dengan terciptanya system otomasi ini tentunya akan meningkatkan produksi, mengurangi kecelakaan kerja, efisiensi waktu, dan meningkatkan kualitas produksi yang dihasilkan.

Sumber :
  • Ardianeko, Distributed Control System. https://ardianeko.wordpress.com/2012/05/25/distributed-control-system/. n.d (Di akses : 03-01-2015)
  • Wikipedia, Distributed Control System. http://en.wikipedia.org/wiki/Distributed_control_system. n.d ( Di akses :03-01-2015)

3 komentar:

  1. Sir, Informasi ttg Distributed Control System (DCS) diperbanyak lagi.

    BalasHapus
  2. I cannot thank Mr Benjamin service enough and letting people know how grateful I am for all the assistance that you and your team staff have provided and I look forward to recommending friends and family should they need financial advice or assistance @ 1,9% Rate for Business Loan .Via Contact : .  lfdsloans@outlook.com. WhatsApp...+ 19893943740. Keep up the great work.
    Thanks, Busarakham.

    BalasHapus